Laman

4.15.2012

I wonder why

I wonder about...

The past,
Now broken into fragments
Of bittersweet memories.

The truth,
Now slipping behind the facades
Of false lies and distrust.

The miseries,
Now engulfing me like
A roaring ocean of darkness.

The love,
Now faltering clumsily into
A whirlpool of hatred.

The dreams,
Now withered like
Never blooming flowers.

Riddled with questions,
Lacking plausible answers,
Life engraves this word inside me:

Why?

4.08.2012

Malam sendu

Bulan d langit malam ini lagi sendu.
warnanya redup dan bias sinarnya samar.
sisa hujan tadi sore menjadi butiran kristal di dedaunan.
dan aku mulai menulis namamu di cakrawala aksara.
bersebelahan dengan bulan yang sedang sendu.
ada indah dibalik kesedihan ini.
ada cinta dibalik kebencian ini.

menikmati secangkir cappucino dan batang demi batang rokok
berbincang dengan angin malam tentang apa itu rindu.
tentang sebesar apa hasratku untuk ingin bersamamu.
tentang air mata yang jatuh ketika kenyataan bahwa memiliku mungkin akan menjadi mimpiku saja. itu sering kali menampar keras. dan aku masih saja menjadi si bebal yang keras kepala untuk tidak melupakan kamu.
mungkin aku akan selalu merasa kesepian. dan selalu pura-pura bahwa aku baik-baik saja di depan semua orang.
mungkin hanya aku yang bisa mengasihani diriku sendiri.

jadi, malam ini boleh ya aku bercumbu dengan bayangmu lagi?
saat ini hanya itu yang bisa membuatku bahagia.
kasihan ya?