Laman

6.01.2011

Kamu Lagi.. selalu tentang kamu.

dunia kecil
menyempit
tak ada ruang bagiku untuk berdiri.
bahkan bernafas pun sulit , aku tergagap. menggapai bayang yg makin memudar.

...bayang maya hidup
buat aku gamang
menapak hari yg makin gamang.
menyusur hati pualam kelam
merengkuh kabut gelap malam.

masa lalu .. adakah kamu mau berlalu? dari hati yg tlah beku. sudah cukup rindu yg kian jadi abu kelabu.
dakian curam hidup sisakan batin yang koyak. terseok menatap fajar hari yg baru kian gusar.

aku terlumat gurat penat

mengapa cinta berubah menjadi sirkus ketika orang-orang tolol mau diperbudak perasaannya sendiri?

cinta mendekap
aku menguap
muak
...tercecer ia di jalan
enggan aku memungutnya
biarlah ia jadi rebutan di tengah lalu lalang
nafsu bercumbu bayangan

dan aku?
pergi membawa perih

rasa rindu buatku terlelap , aku menanti kisah sedihku berakhir tawa.
kelak..akan ku kenang semua ini dengan senyuman, bukan air mata.
ku hargai tawaku dengan tangisan.. ku hargai senyummu dengan tangisan..
semoga kau tak mati dengan luka di h...ati

i accept your gone, because the one that I believe, your heart just for me. I forgive you, your heart broken glass has been made a hurts stayed inside my heart. full severity of pain. full extent of love.
you not want me there, you will not want me to come there. I know, you are not used to crying.
I know,
I had to live without you,

adari dahulu kesalahanmu sebelum kau berbalik menudingku?

Sebelum kau berusaha mencari orang untuk menutupi kesalahan

Sebelum kau menganggap hal itu sepele bagiku?
...
Kata orang, ada ada 3 kata yang dibutuhkan untuk membangun sebuah hubungan dengan orang lain:

APA KABAR, TERIMA KASIH, dan MAAF...

Mungkin kau malu untuk berucap maaf

Mungkin kau anggap itu hal kecil

Mungkin kau pikir kita tidak perlu berdebat soal itu

Tapi yang kuinginkan kau redakan egomu, dan katakan dengan tulus

"MAAF, AKU YANG SALAH..."

Karena itu artinya kamu tulus menyayangi ku dan menyadari bahwa kamu dan aku sama... sederajat...

Jika memang kita salah, jangan sungkan untuk meminta maaf dahulu...

Seorang yang lebih dahulu menyadari kesalahannya adalah seorang yang kuat...

yang menang bukan lah yang kuat, tapi yang kuat lah yang menang....

Hubungan kita penuh dengan pembelajaran, karena kita berproses bersama, bertumbuh bersama...

Aku minta maaf kalau aku mengusik sedikit ego kelaki-lakian mu... Tapi aku sangat menghargai setiap ucapan maaf yang terucap dari bibirmu...
Banyak tangisan yang telah ditangiskan manusia. tangisan kesenangan, kedukaan, tangisan takut, tangisan riya’, tangis sakit, tangis syukur dan tangisan yang takutkan Allah …
ingin ku katakan dalam jerit yang tak terhingga biarpun air laut da...n ombak menggulungkan airnya betapa aku sendiri amat menyesal

sesal hingga angin pun terpaku dengan sesalanku sehingga menghentikan gerak dedaunannya.

Namun sesaat itu aku berasa malu setelah cinta yang kuletakan separas bintang menjunam jatuh tanpa dapat kusambut

dan tika itu aku terpaksa menyusun langkah ku kembali dan mengutip airmata untuk menyucikan hati yang kotor dengan luka

Aku tersenyum sambil menahan airmata keabadian itu ketika cinta menjadikan hidupku bergelimang hasrat dan goda dunia sekalipun cinta yang ingin kupatri itu pada dakwah dan jalannya namun ianya tetap gila dan aku terpaksa mengharuskan diriku mandi disamudra kesucianNya.

Ketika waktu kembali menyinari dan menyedarkan ku dari mabuk itu, aku temui kembali sebuah kehidupan yang harus aku hidupkan yang aku harap akan menemukan anggur kasihNya sehingga membuatkan air air jernih dimataku melingkar lingkar merangkai kata dan madah terindah untuk dipersembahkan kepada alam.

Aku tenang. Kerana aku telah kembali ke kesejatian dan ku biarkan detik detik itu berlalu membawa cerita cerita cinta ku yang gersang.

Memang aku tak berputus asa mencari nya lagi namun tidak mungkin untuk ku mengemis kerana aku pernah lemas dalam dakapan cintanya. Kini aku ingin lari jauh dipadang alam, menumpah sujud sujudku merengkuh dikedalaman dakapanNya.

Aku berjanji pada diri, aku tidak akan memburunya dan aku ingin membebaskannya dari belenggu bait bait puisiku yang tajam yang menyakiti hatinya dan apa yang kuinginkan kini adalah agar jiwanya kini bebas dan disimbah wangian mawar agar jiwanya dapat menghirup harum dalam setiap nafasnya …

Bagi ku cukuplah kiranya aku terdengar bisikan kebahagiaan suatu hari nanti darinya sekalipun waktu itu aku harus merangkak meneruskan perjalanan ini namun aku akan cuma senyum semanis manis nya karena aku tidak ingin menangis lagi ……

can't cry hard enough..
melawan kesepian

Apapun yang terjadi Berjalanlah tanpa henti
Airmata tertahan Waktu untuk dijatuhkan
Nanti kita kan tahu Betapa bijaknya hidup
Sepahit apa pun ini Pelajaran yang berarti

Semoga kepergianmu
Tak akan merubah apa pun
Semoga mampu ku lawan
Kesepianku...

Apapun yang terjadi
Berjalanlah tanpa henti

aku harus ikhlas melepasmu
Assalamualaikum w.w.

Bismillah hi Rahman ni Rahim

...Setelah aku jauh melangkah, setelah dua gunung aku lalui. Aku bertemu banyak bunga dan kumbang. Mereka ada yang ramah juga ada yang pemarah. Walaupun demikian mereka semua memberi aku sebuah nasihat tentang kehidupan.

Setelah aku sampai pada suatu karang di tepi laut, kulihat kembali perjalanan masa lampau. Kulihat lagi dua gunung yang telah aku lalaui. Ku lihat lagi elang yang masih menyeruak memanggilku untuk menyemangatiku. . Tak terasa kakiku ini telah jauh melangkah, jauh hingga dua gunung dapat terlamapaui. aku belum pernah melangkah sejauh ini. Samapai jauhnya hingga tak kukenali lagi tempat ini, tempat di mana sekarang aku duduk termenung.

Aku masih juga termenung dan aku di sadarkan oleh deburan ombak yang mengantarkan nelayan kembali ke daratan dengan sinar mentari yang semakin menipis diganikan cahaya bulan dan bintang. Aku tersadar dan aku tanya pada diriku sendiri “Dimanakah aku sekarang? Dimana?”.

Ku lihat disekelilingku orang-orang yang tak ku kenal. Aku mau bertanya tetapi aku malu pada diriku sendiri, tetapi jika tidak bertanya aku tidak tahu jalan pulang. Lantas ku lihat ada dua sosok wanita hendak kembali ke rumah dari menjaring ikan. Sangat aneh, tetapi begitulah adanya.

“Maaf, boleh saya bertanya?”

“Iya, silakan”

“Mba, hendak ke mana? Bisa tunjukkan saya tempat untuk beristirahat?”

“Mari, silakan ikut saya.”

Sambil berjalan mengikuti dua wanita itu, aku berbincang dengan mereka menanyakan mengapa mereka menjaring ikan, tidak menunggu suami mereka berlabuh dan mengapa pula mereka tidak di rumah memasak untuk makan malam suami mereka. Mereka hanya menjawab “Ini adalah suatu perubahan. Zaman sudah mengeluarkan kami dari rumah kami dan inilah pilihan kami. Kami orang pesisir maka kami menjaring ikan.” Akhirnya sampai aku di rumah mereka. Setelah makan malam, aku melanjutkan cerita.

“Mba saya telah melewati dua gunung dan sampai di tempat ini.”

“Mengapa Engkau berjalan hingga sejauh itu?”

“Aku tak tahu. Aku tersadar ketika sudah sampai di tempat ini.”

“Engaku orang yang bodoh.”

“Mengapa?”

“Engkau tidak dapat memperjalankan kakimu ke tempat yang sudah digariskan untukmu.”

“Aku tidak tahu, aku hanya tersesat.”

“Jangan bersembunyi di balik kelemahan mu.” “Kamu wanitai. Kamu juga kuat”. “Ada yang tertinggal di belakang mu?”

“Tidak.”

“Bodoh!”

“Masihkah kau tidak ingat jasa makhluk di antara dua gunung itu? Sudah lupakah kau dengan kumbang yang melantunkan nyanyian untukmu? "

“Astaghfirullah.”

“Kau ingin tahu apa nama tempat ini?”

“Iya”

“Tempat ini bernama “Cinta”?”

Mendengar nama tempat dimana aku tersesat, aku meneteskan air mata. Ternyata selama ini aku tersesat dalam cinta. Cinta yang awalnya tulus berubah menjadi jalan terjal dan berliku yang membawaku sampai ke tempat ini. Ternyata, selama ini hidupku hanya untuk sebuah cinta yang hanya mengantarku sampai di tempat ini, tempat yang indah, tetapi hanya sementara waktu karena jika dua gunung itu meletus, lenyaplah tempat ini.

“Bagaimana aku bisa pulang?”

“Kau takkan bisa pulang!”

“Jadi aku akan mati di tempat ini?”

“Kau tidak pernah belajar!” “Mengapa kau harus mati di tempat ini?” “Kau bisa sampai di sini mengapa kau takut tak bisa kembali?”

“Kalau begitu tunjukan aku jalan pulang?”

“Tak bisa!” “Kami tak bisa tunjukimu jalan pulang. Hanya kau sendiri yang dapat menemukannya, tapi kami bisa beritahu apa nama jalan untuk kau pulang.”

“Apa namanya?”

“Ikhlas”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar